Syprinsipnya hanya berani menerangkan rambu2 apa yg ada di alquran.. menundukan pandangan, adab pergaulan serta kisah yg diceritakan di alquran.. sama sekali tidak mungkin sy menaruh dia di sangkar emasapalagi dizaman yg sudah sekaranag Cuma kadang sy bingung sama definisi pendidikan seks yangbharus diberikan kpd anak oleh bbrp pakar Sayangnya seringkali kita enggak sadar pengin ngobrolin apa. Untuk menarik siapa saja agar bisa datang secepatnya seperti Teman, Pencuri, Pacar, Suami/ istri. Untuk Pemesanan Pelet Bulu Perindu Silahkan Hub/Sms 082164632944 PIN BBM : 29B41722. bisa kami bantu tanpa harus ritual sendiri, dan bisa. Waalaikumussalaam warahmatullaah. Seorang wanita bisa membedakan antara darah haid dan istihadhah lewat cara berikut: 1. Jika wanita itu memiliki siklus darah haid yang teratur setiap bulan, maka yang menjadi patokan pembeda antara kedua jenis darah tersebut adalah lamanya kebiasaan siklus yang dialaminya. Fast Money. Skip to content Beranda / Perdarahan Setelah Hubungan Seksual Meski Haid Sudah Selesai, Berbahaya? Perdarahan Setelah Hubungan Seksual Meski Haid Sudah Selesai, Berbahaya? Darah keluar setelah berhubungan seks adalah keadaan yang tidak biasa terjadi. Kondisi ini bisa terjadi karena hal yang ringan hingga sesuatu yang serius dan membutuhkan penanganan dengan segera. Lantas, bagaimana jika berhubungan setelah haid dan keluar darah, apakah hal ini sesuatu yang membahayakan? Cek penjelasannya di bawah pada Saat Berhubungan Seksual Sebelum menjelaskan mengenai berhubungan setelah haid dan keluar darah, hal lain yang penting untuk diketahui adalah perdarahan vagina bisa terjadi di segala usia, namun lebih sering terjadi pada wanita muda yang belum menopause, dan sumber perdarahan biasanya berawal dari leher rahim. Sementara pada wanita yang mengalami menopause, sumber perdarahan bisa berasal dari serviks, rahim, labia dan uretra. Berikut ini adalah beberapa penyebab berhubungan setelah haid dan keluar darah, di antaranya 1. Infeksi Menular Seksual Berhubungan setelah haid dan keluar darah mungkin bisa disebabkan oleh adanya suatu penyakit infeksi yaitu klamidia atau gonore. Peradangan yang disebabkan oleh infeksi ini dapat menyebabkan pembuluh darah membengkak dan pecah lebih mudah. Tingkat keparahan perdarahan sering dikaitkan dengan keparahan infeksi. Penyebab infeksi lainnya adalah trikomoniasis. Keputihan dan perdarahan serviks adalah dua karakteristik yang paling umum terjadi. Seperti halnya klamidia dan gonore, infeksi bakteri penyebab trikomoniasis mudah diobati dengan antibiotik. Penyakit menular seksual lainnya seperti sifilis dan herpes genital dapat menyebabkan lesi ulseratif terbuka, sehingga rentan terhadap perdarahan jika teriritasi. Luka bisa berkembang di dalam maupun di luar vagina. Dalam kasus sifilis, sering kali gejala muncul tanpa disadari dan tanpa rasa sakit. 2. Genitourinary Syndrome of Menopause GSM GSM sebelumnya dikenal sebagai atrofi vagina. Kondisi ini umum terjadi pada wanita perimenopause dan menopause, atau wanita yang indung telurnya sudah diangkat. Seiring bertambahnya usia, terutama ketika periode menstruasi Anda berhenti, tubuh akan menghasilkan lebih sedikit estrogen. Estrogen adalah hormon wanita yang bertanggung jawab untuk mengatur sistem reproduksi. Ketika kadar estrogen lebih rendah, beberapa hal bisa terjadi pada vagina. Tubuh akan menghasilkan lebih sedikit pelumasan vagina, sehingga vagina bisa menjadi kering dan meradang. Kadar estrogen yang lebih rendah juga mengurangi elastisitas vagina, jaringan vagina menjadi lebih tipis dan menyusut. Kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan, rasa sakit, dan perdarahan saat berhubungan seks. 3. Vagina Kering Berhubungan setelah haid menyebabkan keluar darah berikutnya mungkin bisa disebabkan oleh vagina yang kering. Selain GSM, vagina kering dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain, seperti Sedang menyusui. Usai menjalani persalinan. Konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat asma, obat antidepresan, dan obat antiestrogen. Sedang menjalani kemoterapi dan terapi radiasi Melakukan hubungan intim sebelum mendapat rangsangan penuh Paparan bahan kimia. Sindrom Sjögren, penyakit radang sistem kekebalan tubuh yang mengurangi kelembapan yang dihasilkan oleh kelenjar dalam tubuh. Kondisi ini mungkin menjadi jawaban atas pertanyaan beberapa orang kenapa setelah haid berhubungan terasa sakit. 4. Polip Rahim Jaringan pertumbuhan yang tidak normal pada dinding rahim atau endometrium disebut sebagai polip rahim. Kondisi ini mungkin bisa menjadi penyebab berhubungan setelah haid keluar darah. Polip rahim cenderung berkembang pada wanita berusia 40 sampai 50 an yang memiliki banyak kehamilan. Polip ini biasanya berwarna merah atau ungu dengan struktur seperti tabung yang penuh dengan kapiler dan mudah berdarah saat disentuh. Sementara itu polip uterus kecil memiliki ciri benjolan lunak yang menonjol dari dalam rahim. Polip jenis ini cenderung mengalami perdarahan sebelum haid, setelah menopause, dan saat berhubungan seks. Polip ini cenderung berkembang pada wanita antara usia 36 sampai 55. Meski begitu, sebagian besar polip rahim bersifat jinak, tetapi beberapa dapat berkembang menjadi kanker seiring waktu. Polip kadang-kadang akan hilang secara spontan, tetapi operasi pengangkatan mungkin diperlukan dalam beberapa kasus. 5. Erosi Serviks Erosi serviks adalah kondisi non-kanker di mana sel-sel yang biasanya melapisi bagian dalam serviks menonjol keluar melalui pembukaan serviks. Ketika ini terjadi, pembesaran abnormal jaringan serviks dapat menyebabkan pembuluh darah yang sudah rapuh membesar dan meradang. Akibatnya, perdarahan sering terjadi karena hubungan seksual, penggunaan tampon, atau penyisipan spekulum selama pemeriksaan panggul. Erosi serviks umumnya terjadi pada wanita yang menggunakan pil KB dan wanita hamil yang kondisi serviksnya lebih lunak dari biasanya. Kondisi ini umumnya tidak memerlukan perawatan kecuali ada keputihan atau perdarahan vagina yang berlebihan. 6. Vaginitis Wanita pascamenopause akan sering berdarah–saat atau setelah berhubungan seks karena menurunnya kadar estrogen. Menurunnya kadar estrogen menyebabkan dinding vagina menipis dan menghasilkan pelumas yang lebih sedikit. Sementara wanita muda yang mengalami vaginitis, biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau ragi. 7. Trauma Selain sering dikaitkan dengan infeksi atau kelainan rahim, berhubungan setelah haid dan keluar darah juga dapat terjadi akibat trauma langsung pada jaringan. Hal ini bisa terjadi karena aktivitas seksual yang kuat bisa menyebabkan luka atau robekan. Trauma lebih sering terjadi pada vagina yang kering, seperti yang terjadi selama menopause atau menyusui, dan douching yang berlebihan. Selain itu, beberapa jenis alat kontrasepsi IUD dapat menyebabkan menstruasi yang lebih berat. 8. Kanker Berhubungan setelah haid dan keluar darah adalah suatu tanda kemungkinan adanya kanker serviks dan rahim. Selain itu, perdarahan yang terjadi pascamenopause juga bisa menjadi gejala kanker rahim. Berhubungan Intim Setelah Haid dan Kehamilan Setelah mendapat penjelasan mengenai berhubungan setelah haid dan keluar darah, hal penting lainnya yang cukup sering ditanyakan masyarakat apakah langsung berhubungan setelah haid bisa menyebabkan kehamilan? Bahkan setelah haid, pembuahan sel telur bisa terjadi dengan cepat dan mudah. Pada wanita yang memiliki siklus haid pendek atau sekitar 21-24 hari saja, sel telur akan diproduksi lebih dini. Setelah menstruasi selesai, sel telur akan dilepaskan dan saat hubungan seksual dilakukan maka besar kemungkinan terjadinya pembuahan, meski begitu cara ini tidak menjamin kehamilan. Penting untuk diingat bahwa sperma terkadang dapat bertahan hidup hingga 7 hari setelah Anda berhubungan seks. Hal ini memungkinkan Anda bisa hamil dengan segera setelah menstruasi selesai apabila wanita berovulasi lebih awal, terutama jika Anda memiliki siklus menstruasi pendek. Cornforth, Tracee. 2019. Vaginal Bleeding During or After Sex. Diakses pada 25 September 2019. Morris, Susan York. 2017. What Causes Bleeding After Sex?. Diakses pada 25 September 2019. Stöppler, Melissa Conrad, MD. Vaginal Bleeding Abnormal Vaginal Bleeding Between Periods. Diakses pada 25 September 2019. DokterSehat © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi Namun, seorang Obgyn sekaligus Asisten Profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Washington, Dr. Marta Perez, mengungkapkan suatu hal. Menurutnya, banyak dan sedikitnya darah haid yang keluar bisa dilihat dari tampon atau pembalut yang digunakan ketika masa menstruasi. Tambahnya lagi, jika Anda telah menggunakan empat tampon atau pembalut biasa selama seluruh periode menstruasi, dapat dikatakan darah yang keluar termasuk sedikit. Hal ini dikarenakan pembalut yang biasa dipakai pada siang hari dapat menampung sekitar 5 ml darah. Apakah darah haid yang keluar sedikit itu normal? Ya, setiap orang memiliki siklus menstruasi yang berbeda sehingga kemungkinan Anda mengalami jumlah darah haid yang keluar sama persis dengan orang lain akan sangat kecil. Jadi, darah haid yang keluar sedikit dapat terbilang normal dan biasanya bukan merupakan tanda dari kondisi yang sangat serius. Akan tetapi, tidak ada salahnya untuk mengetahui dan mencatat apa saja yang menyebabkan perubahan dalam siklus Anda, baik yang bersifat sementara, dapat diobati, atau dapat dikelola. Cara ini mungkin dapat membantu Anda agar darah haid dapat keluar dengan deras pada bulan berikutnya. Lantas, bagaimana cara agar darah haid keluar deras? Tidak bisa dipungkiri memang banyak wanita yang mengalami masalah dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. Ketidakteraturan tersebut sering kali terjadi karena pengaruh hormonal atau dari lingkungan di luar. Selain menjalani pola hidup sehat, ada sejumlah cara yang bisa Anda lakukan agar haid keluar dengan deras berikut ini. 1. Olahraga secara rutin Melakukan sejumlah aktivitas fisik atau olahraga yang konsisten biasanya digunakan sebagai salah satu cara agar darah haid keluar dengan lancar dan deras. Anda dapat melakukan olahraga kardiovaskular atau latihan kekuatan. Namun, yang paling penting aktivitas tersebut harus dilakukan secara rutin. Selain menjadi salah satu cara mengeluarkan darah haid yang seperti tidak keluar, aktivitas fisik yang tepat juga akan membantu Anda merasa lebih baik. Jangan takut untuk olahraga saat sedang menstruasi. Apabila Anda mengalami kram atau nyeri menstruasi yang terlalu menyakitkan, coba kurangi intensitas dan durasi latihan. Akan tetapi, Anda harus tetap melakukan olahraga atau aktivitas fisik sesering mungkin untuk membantu mendapatkan siklus menstruasi yang teratur. 2. Minum obat Kontrasepsi oral pil KB biasanya digunakan untuk mencegah ovulasi dan kehamilan. Namun, jika diminum secara rutin, pil KB juga dapat menjadi cara agar darah haid keluar deras. Selain itu, pil hormonal dapat digunakan sebagai cara untuk membersihkan darah haid yang tersisa di dinding rahim. Itu karena pil KB dapat memancing haid yang bekerja dengan cara memberikan tubuh Anda dosis ekstra dari hormon yang dibutuhkan agar darah haid keluar deras. Bila Anda ingin membersihkan darah haid yang tersisa di dinding rahim karena jumlahnya yang sedikit setiap kali menstruasi, penggunaan pil KB mungkin jadi salah satu cara agar darah haid keluar deras. 3. Pastikan tetap terhidrasi Tetap terhidrasi saat menstruasi adalah cara penting untuk membantu mengeluarkan darah haid yang tidak lancar atau tidak keluar. Tidak hanya itu, banyak minum air putih diyakini mampu meredakan kram dan sakit punggung yang sering muncul saat menstruasi. 4. Mengonsumsi bahan herbal Seperti halnya olahraga, mengonsumsi bahan-bahan herbal dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk membersihkan darah haid yang tersisa di dinding rahim. Menurut Iranian Journal of Pharmaceutical Research, beberapa wanita menggunakan bahan herbal untuk meringankan masalah. Masalah tersebut seperti gangguan menstruasi, gangguan mood, masalah menopause, mastalgia siklis, dan dismenore. Mereka mengaku lebih memilih menggunakan bahan-bahan herbal daripada obat kimia karena alami dan memiliki efek samping yang lebih sedikit. Meski begitu, tidak semua bahan herbal memiliki khasiat untuk membuat darah haid keluar dengan deras. Adapun beberapa herbal yang paling direkomendasikan, seperti jahe, adas, chamomile, kayu manis, dan daun raspberry. Jika Anda merasa darah menstruasi yang keluar setiap bulan kurang dari seharusnya atau termasuk sedikit sehingga membuat Anda bertanya-tanya, jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter. Selain itu, orgasme dapat meningkatkan produksi hormon endorfin hormon bahagia yang membuat Anda merasa lebih nyaman dan rileks. 2. Haid lebih cepat selesai Jurnal yang dipublikasikan oleh Maedica A Journal of Clinical Medicine menyebutkan bahwa berhubungan seks saat haid, baik di awal ataupun pertengahan periode, bisa menyebabkan peningkatan darah menstruasi. Ini karena hubungan seksual menyebabkan kontraksi di dalam rahim sehingga darah haid lebih cepat keluar. Dengan begitu, haid akan berhenti lebih cepat dari biasanya. Beberapa wanita yang disebutkan dalam jurnal juga mengaku tidak mengalami perdarahan haid lagi sekitar 1-2 hari setelah berhubungan seksual. 3. Mengurangi sakit kepala akibat menstruasi Ada wanita yang mengeluhkan sakit kepala saat menstruasi. Ini merupakan salah satu gejala yang mungkin mengganggu Anda. Menariknya, berhubungan seks saat haid juga dapat membantu meringankan sakit kepala yang Anda rasakan. Hal tersebut dibuktikan dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cephalalgia. Studi tersebut menunjukkan bahwa aktivitas seksual dapat dijadikan obat untuk meredakan, bahkan menyembuhkan keluhan migrain dan sakit kepala. Risiko berhubungan seksual saat haid Selain bisa jadi aktivitas yang menguntungkan untuk Anda, berhubungan seksual saat haid juga mungkin membawa risiko. Anda mungkin lebih rentan mengalami beberapa infeksi pada saat haid. Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists ACOG, vagina mempertahankan tingkat pH 3,8-4,5 sepanjang bulan. Namun, saat menstruasi, tingkat pH cenderung lebih tinggi dari darah sehingga mikroorganisme bisa berkembang lebih banyak. Berikut risiko yang dapat mengintai Anda jika berhubungan seks saat haid 1. Penularan HIV dan penyakit menular seksual Hubungan seksual tanpa pengaman, seperti kondom, dapat meningkatkan risiko penularan human immunodeficiency virus HIV atau patogen menular seksual lainnya. Mengapa risiko penyakit bisa meningkat selama melakukan seks saat haid, bahkan untuk penyakit menular seksual PMS yang tidak ditularkan melalui darah? Ini adalah beberapa alasan teoritisnya Aliran darah bertindak sebagai pembawa virus dan patogen lainnya Perubahan fisiologis selama menstruasi dapat membuat tubuh wanita rentan terserang infeksi. Selain itu, darah haid juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri. Leher rahim wanita lebih terbuka selama haid Dalam kondisi ini, Anda mungkin lebih rentan terhadap infeksi serviks leher rahim dan uterus rahim bagian atas. Ambil contohnya, infeksi dan penyakit radang panggul PID ada kaitannya dengan seks saat haid atau beberapa saat sebelum haid. Peningkatan infeksi mungkin sering terjadi seminggu setelah menstruasi, tetapi bisa jadi infeksi dapat naik ke dalam rahim dan menjadi gejala PID selama menstruasi. Hal ini dapat terjadi bahkan jika aktivitas seksual yang menyebabkan infeksi terjadi di lain waktu. Darah menstruasi menyebabkan iritasi kulit dan peradangan Darah menstruasi yang mengenai kulit rentan menyebabkan infeksi. Ini karena darah haid bisa menjadi iritan untuk beberapa orang. Alhasil, iritasi kulit dapat meningkatkan kerentanan terhadap berbagai infeksi. Darah menstruasi bisa mencairkan pelumas alami dan buatan Pelumas vagina, baik alami maupun buatan, berisiko menjadi cair sehingga menyulitkan penetrasi saat berhubungan intim. Itu sebabnya, berhubungan intim saat haid bisa meningkatkan risiko kulit robek dan kerusakan kulit lainnya yang dapat menyebabkan penyakit kelamin. 2. Meningkatkan risiko endometriosis Endometriosis adalah suatu kondisi saat jaringan yang mirip dengan lapisan rahim mulai tumbuh di tempat lain, seperti ovarium dan tuba falopi. Hubungan seksual yang dilakukan saat menstruasi mungkin menjadi salah satu risiko terjadinya kondisi ini. Penelitian dalam jurnal Maedica A Journal of Clinical Medicine menjelaskan mengenai hal ini. Menurut penelitian tersebut orang yang sulit punya keturunan infertil yang sering atau terkadang berhubungan seks saat haid memiliki risiko dua kali lebih besar untuk mengalami endometriosis. Endometriosis dapat memengaruhi kualitas hidup Anda, bahkan bisa menyebabkan kemandulan jika tidak segera diatasi. Namun, jangan khawatir, terdapat perawatan yang dapat membantu Anda untuk mengatasi kondisi ini. 3. Penurunan libido pria Hubungan seksual saat menstruasi dapat berdampak negatif pada gairah seksual libido pria dan berisiko mengakibatkan impoten untuk sementara waktu. Penurunan libido mungkin terjadi karena pria cenderung tidak nyaman dengan darah menstruasi dan baunya. Tak hanya itu, keadaan fisik dan psikologis wanita yang kurang baik sebelum haid atau selama menstruasi juga dapat membuat pria merasa tak bergairah untuk berhubungan seksual. Selain itu, efek buruk atau risiko berhubungan seksual saat haid lainnya mungkin termasuk ranjang yang berantakan akibat darah menstruasi. Perlu diingat bahwa melakukan hubungan intim saat menstruasi tidak menurunkan risiko kehamilan. Oleh karena itu, tetap gunakan alat kontrasepsi jika tak ingin menghadapi risiko kehamilan yang tidak direncanakan. Melakukan hubungan seksual saat haid memang sah-sah saja, tetapi Anda perlu mendiskusikan manfaat dan risikonya pasangan. Dengan begitu, Anda dan pasangan dapat mengambil keputusan yang tepat.

apakah darah haid bisa menundukan suami